Langkah denoising berikutnya adalah
Noise Filtering with Wavelet Transform.
Perlunya dilakukan langkah ini adalah karena
adanya noise di dekat permukaan seperti coherent noise
(ground roll), linear noise (energi seismik dekat
permukaan yang tidak hiperbolik), unorganized noise (spike,
air wave, etc.).
Tahapan ini dapat dilakukan pada proses
pre-processing untuk menghilangkan ground roll dengan
menentukan wilayah groundroll dari velocity. Yaitu
dengan menentukan velocity tertentu dari gather yang
dicurigai sebagai slope dari ground roll, tanpa
dekomposisi.
Tahapan ini juga dilakukan untuk menghilangkan
linear noise pada proses pre-conditioning dengan cara
dekomposisi atau slicing gather menjadi beberapa slice
(setiap slice dinomorkan). Jumlah slice adalah
(n+1)2. Input : shotpoint gather yang sudah
di-NMO (sudah ada velocity hasil analisis).
Slice ditunjukkan
oleh table diatas. Jika setiap slice
ditunjukkan gather dan
grafik F-K, maka akan terlihat semakin ke kanan, maka range
bilangan gelombang k pada grafik F-K akan
semakin besar, yang mengindikasikan bahwa data semakin miring (linear
noise) sementara input
adalah shot gather yang sudah di-NMO. Slice
dengan sudut kemiringan besar (maksimum 90o)
akan dibuang. Kemudian data yang digunakan digabungkan lagi.
1 comment:
Menarik ide denoise ini, dilakukan pd data ter-nmo, sehingga seismic yg merupakan data cenderung akan flat, dan yg memiliki dipping mnjauhi flattenes (noise) akan di attenuate.
Utk atenuasi, Wavelet transform sangat berjasa utk mndekomposisi (mng-iris) wavelet dlm variasi fungsi f dan k. (Bukan time-varian fk)
Seismologist tinggal memilih dan membuang bagian2 dekompose yg berisi noise. Kemudian sisa dekompose sisanya disatukan kmbali.
Good article.
Salam,
Krisna
Post a Comment