Teori Dasar Magnetotelluric dan Inversi Occam
Kontributor : Anhar
Magnetotellurik
(MT)
Metode
magnetotellurik
menggunakan pengukuran dari variasi waktu medan elekttromagnetik
bumi (Hx, Hy, Hz, Ex, dan Ey) untuk memperoleh penyebaran nilai resistivitas batuan
bawah permukaan.
Magnetotellurik
adalah
salah satu metode geofisika pasif yang memanfaatkan gelombang
elektromagnetik (EM) sebagai sumbernya. Sehingga, persamaan
elektromagnetik Maxwell digunakan, dengan asumsi bahwa bumi tidak
membangkitkan gelombang elektromagnetik tetapi hanya menyerap
gelombang elektromagnetik, gelombang elektromagnetik merupakan
gelombang bidang, tidak ada akumulasi muatan bebas didalam bumi
berlapis dan bumi bersifat konduktor.
Pembahasan konsep
dasar medan elektromagnetik erat kaitannya dengan penggunaan
persamaan Maxwell.
E adalah medan
listrik ( V m-1),
B adalah induksi magnetik (T), H adalah intensitas magnetik (A m-1),
D adalah perpindahan arus (C m-2),
jf adalah rapat arus pada muatan bebas (Am-2)
dan
nf adalah densitas muatan pada muatan bebas (C m-3).
Curl dan Div adalah operasi vektor.
Persamaan diatas merupakan Hukum
Faraday yang menjelaskan bahwa perubahan medan magnetik terhadap
waktu akan menimbulkan arus listrik melewati loop tertutup. Hukum Ampere yang menjelaskan bahwa setiap lintasan
tetutup pada arus listrik akan mengasosiasikan medan magnet dari
nilai tertentu sehingga mengasilkan total arus listrik yang mengalir.
Dengan menerapkan asumsi-asumsi yang berlaku maka Hukum
Ampere menjadi:
Persamaan yang
menyatakan medan magnet tidak mengenal monopole atau medan magnet
bersifat dipole. Pada kasus medium homogen isotropis berlaku
hubungan:
Berdasarkan
persamaan diatas dan Hukum Ohm, maka persamaan
Maxwell dapat ditulis kembali menjadi :
Penetrasi kedalaman gelombang elektromagnetik yang masuk ke bumi
merupakan informasi kedalaman yang dapat dicapai oleh gelombang
elektromagnetik. Energi gelombang elektromagnetik yang masuk ke dalam
bumi akan mengalami pelemahan sehingga membuat informasi yang
diperoleh juga menjadi kurang akurat.
Skin Depth dan Fungsi Transfer
Gelombang
elektromagnetik dianggap sebagai gelombang bidang yang merambat
secara vertikal ke dalam bumi. Hal ini mengingat besarnya kontras
konduktivitas udara dan bumi.
Model bumi paling
sederhana adalah homogen half-space
yang terdiri dari lapisan udara yang non-konduktiv dengan lapisan
yang konduktif.
Gambar. Kontras konduktivitas antara udara dan lapisan bumi.
Polarisasi E (Modus TE) dan Polarisasi B (Modus TM)
Polarisasi E (Modus TE) dan Polarisasi B (Modus TM) dikenal dalam
kasus 2 dimensi. Pada kasus 2 dimensi, nilai resistivitas tidak hanya
bervariasi secara vertical tetapi juga horizontal.
Polarisasi
E dan polarisasi B berhubungan dengan arah strike
kondisi
lapangan pengukuraan. Dikatakan polarisasi E karena arah pengukuran
medan listrik E sejajar dengan arah srike.
Sedangkan polarisasi B ketika arah pengukuran medan E memotong strike.
Gambar. Modus
TE dan TM pada model 2 Dimensi
Interprestasi
pengukuran medan listrik bumi umumnya dapat dibantu dengan metoda
inversi. Dalam kasus metoda electromagnetik
digunakan untuk mendapatkan parameter fisika di bawah permukaan bumi
(resistivitas lapisan dan ketebalan lapisan).
Inversi
Occam
1 Dimensi
Inversi data
elektromagnetik umumnya tidak menghasilkan solusi yang unik, tetapi
penggunaan sebuah model untuk menginterprestasikan suatu data
pengamatan juga tidak dapat dihindarkan. Permasalahan lain adalah
perubahan kecil pada data pengamatan
menyebabkan perubahan yang besar pada parameter hasil inversi serta
memperpanjang proses iterasi.
Dengan kata lain,
parameter hasil inversi sangat tergantung kepada harga parameter
estimasi awal. Untuk mengatasi permasalahan, diperlukan suatu bentuk
lain metoda inversi yang hasilnya tidak tergantung kepada harga
estimasi awal.
Salah satu metodenya adalah occam dengan memanfaatkan tingkat
kekasaran model (Roughness).
Tingkat kekasaran
model dapat dedefinisikan sebagai
berikut:
Pada
inversi Occam 1 dimensi dibutuhkan nilai parameter model sebagai
model awal berupa nilai resistivitas dan kedalaman. Kemudian data
yang diperoleh dari inversi Occam dibandingkan dengan hasil
pengukuran dilapangan sebagai parameter pendekatan model dengan data
lapangan. Untuk membuat penyebaran resistivitas terhadap kedalam
dengan melihat iterasi terakhir yang dilakukan. Berikut flow
chart
inversi occam 1 dimensi:
No comments:
Post a Comment